Dota 2, kita akui memang menjadi game yang masih menjadi tren dewasa ini. Ditambah hadiah turnamen yang semakin besar serta jumlahnya semakin banyak, semakin membuat orang juga ingin terjun pada kompetitif dari game besutan Valve ini.
Tapi, nampaknya hal berbeda terjadi di region Amerika Selatan. Diungkapkan oleh Papita, ia membeberkan kenapa tim tim Amerika Selatan terlebih lagi yang tidak memiliki pemain luar (5 pemain asal Amerika Selatan) sulit untuk berkembang ataupun berprestasi pada turnamen Internasional.
Amerika Selatan sendiri memang dikenal memiliki tim tim yang kurang memiliki taring pada turnamen internasional dan sering dianggap hanya sebagai tim pelengkap.
Alasan tersebut pulalah yang nampaknya membuat salah satu tim yaitu Chaos Esports Club memutuskan untuk berpindah region dari Amerika Selatan dan hijrah ke region Eropa.
Pemain yang saat ini membela Infamous ini mebagikan beberapa sebab yang ia tulis pada fanpage Facebook pribadinya dalam bahasa spanyol yang memiliki beberapa poin diantaranya :
Para Pemain Yang Malas Berlatih
Pastinya, berlatih menjadi salah satu makanan wajib bagi para pemain profesional terlebih lagi jika ingin menjadi salah satu tim besar yang disegani seluruh dunia.

Tapi hal ini nampaknya tidak terjadi pada tim tim di Amerika Selatan. Papita mengatakan, banyak tim yang tidak memahami mereka harus berlatih rutin guna mengingkatkan permain.
Hal ini tentunya membuat tim yang walaupun berisi peimain bebakat jadi tidak ada gunanya dikarenakan tanpa adanya latihan, lima pemain tidak akan mengetahui sejauh mana mereka bisa berkembang.
Emosi Yang Tidak Stabil
Selain tidak adanya semangat untuk berlatih, emosi nampaknya juga menjadi penyakit bagi tim Amerika Selatan yang sudah sangat mendarah daging.

Apabila menerima kekalahan, apalagi melihat rekan satu tim mereka bermain dengan sangat buruk dan adanya masalah pribadi. Kebanyakan pemain lain akan berpikir bahwa tim mereka gagal dan telah tidak ada harapan.
Permasalahan Bahasa
Sebenarnya, Papita mengungkapkan bahwa banyak pemain asal Amerika Selatan yang mendapat tawaran utnuk bermain pada tim di luar region.

Tetapi, ketidakbisaan para pemain Amerika Selatan untuk berbicara bahasa inggris menjadi penyebab kenapa banyak pemain yang memutuskan untuk tinggal dan tidak berani mencoba hal baru.
"Banyak yang ditawari untuk bermain ke negara lain, tetapi (mereka) belum dapat menerima tawaran ini karena fakta sederhana bahwa mereka tidak berbicara bahasa Inggris." Tulis Papita.
Adanya Kemungkinan Pemain Yang Melakukan 322
Melakukan throwing pada sebuah pertandingan turnamen atau yang sering dijuluki "322" dibeberkan oleh Papita masih sering terjadi pada kompetitif Amerika Selatan.
Walaupun tidak pernah melihat secara langsung atau bermain bersama pemain ataupun tim yang melakukan aksi 322 tersebut, ia telah diberitahu oleh beberapa pemain lain bahwa masih ada pemain yang melakukan hal tidak terpuji tersebut.

Tentunya 322 merupakan sebuah perbuatan yang tidak akan membuat sebuah tim ataupun pemain dapat berkembang dikarenakan gerak gerik mereka dibatasi apalagi harus melakukan tindakan sesuai perintah.
Terakhir, Papita yang bersama Infamous nantinya akan melakoni turnamen EPICENTER Major mengungkapkan sedang kesusahan mendapatkan lawan untuk berlatih di Amerika Selatan.
Ia berujar bahwa adanya kecurigaan bahwa ada tim asal Amerika Selatan yang tidak menyukainya atau memang tidak ingin bermain scrims serta memberikan menyebarkan informasi pick Infamous kepada tim tim lain.
Kalau menurut kalian sendiri, apakah penyebab kenapa tim tim dari Amerika Selatan sulit untuk mendapatkan prestasi pada turnamen internasional?