VOIN DBKLIK berhasil mendapatkan WWCD mereka yang kedua di akhir week 3 Garuda Pro Series League (GPSL) Season 1, Cinonyx mengungkapkan apa kesulitan yang mereka hadapi.

Tim VOIN DBKLIK masih berhasil masuk ke dalam top 10 papan klasemen, meskipun tidak memiliki banyak poin chicken. Jika dilihat dari tim lawan mereka, VOIN menjadi salah satu tim yang berhasil mendapatkan banyak poin tanpa WWCD.

Semenjak mendapatkan WWCD pertama mereka di week 1, VOIN belum terlihat kembali memenangkan match di week 2 sampai ke dua hari di minggu ketiga ini.

Tetapi, di akhir minggu ketiga ini, mereka kembali berhasil menambahkan banyak poin atas kemenangan di match ketiga, apa yang terjadi di minggu sebelumnya?

Cinonyx Ungkap VOIN Kurang Chemistry di GPSL Season 1

Melalui wawancara di akhir pertandingan, Cinonyx mewakili para rekan satu timnya untuk menjawab beberapa pertanyaan dari para caster, dan ternyata tim VOIN tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Satu pemain mereka sedang dalam kondisi yang tidak sehat, sehingga tidak bisa bermain secara bersama-sama di GH. Hal itu pun membuat mereka kurang dalam hal komunikasi.

Chemistry pun tidak terlihat maksimal, karena mereka tidak berada di satu tempat yang sama. Untungnya dalam match ketiga tadi, mereka berhasil perlahan memaksimalkan kerja sama tim dengan total 9 kills di tangan.

"Mungkin untuk week in kita ada yang kepisah tuh, satu di rumah enggak bisa di GH, chemistry kurang mungkin. Match 2 enggak ada akhlak banget sih zonanya, jadi ujung ke ujung, lama di rotasi doang," jawab Cinonyx.

Sesudah match keempat, VOIN DBKLIK terlihat berhasil menempati posisi ke-9 di papan klasemen, dan masih ada tersisa satu kali match lagi sebelum akhir dari minggu ketiga.

Apakah mereka bisa menyusul para tim di atas yang sudah memiliki poin cukup jauh. Pastinya mereka sangat berjuang untuk bisa masuk ke dalam babak Grand Finals akhir bulan nanti ya.

Ikuti linimasa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.

Editor: Rafdi Muhammad